[smartslider3 slider="10"]

Veronica Sumiyati

"Kemenangan Sosial Lebih Penting Daripada Kemenangan Ekonomi"

“Ibu Betet, demikian orang-orang biasa memanggilku” ujar pemilik nama lengkap Veronika Sumiyati ini dalam sebuah tulisannya. Dia sendiri tidak bisa menjelaskan secara pasti dari mana panggilan itu berasal. Apakah dikarenakan bentuk hidungnya yang menyerupai hidung burung betet, meskipun bila diamat-amati secara lebih teliti tidak juga persis menyerupai >>selengkapnya

LPSK Gelar Pemberdayaan Ekonomi Korban

2 - 4 Desember 2020

Solo (ANTARA) – Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) bekerja sama dengan Sekretariat Bersama’65 (SEKBER’65) dan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) mengelar kegiatan “Warkshop Pemberdayaan Ekonomi Korban melalui Pembekalan Ketrampilan” di Solo, Jawa Tengah, Rabu. >>selengkapnya

Liputan Khusus Detik.com

Kisah Hidup “Magdalena Kastinah”

14 Tahun Dipenjara karana Dituduh GERWANI

Jakarta – Meletusnya Gerakan 30 September tahun 1965 berdampak besar pada orang-orang yang dekat dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Mereka yang dianggap simpatisan PKI ditangkap dan dieksekusi tanpa diberi hak membela diri di pengadilan. Pengalaman pahit itu, salah satunya dialami oleh Magdelana Kastinah. >>selengkapnya

Liputan Khusus Detik.com

Kisah Hidup Soegianto

Ikut Jaga Kamp Penahanan Tapol ’65, Prajurit AURI Ini Justru Dituduh PKI

Jakarta – Peristiwa Gerakan 30 September tahun 1965 membuat kondisi politik Indonesia kacau. Banyak orang yang dituduh berkaitan dengan Partai Komunis Indonesia (PKI). Bahkan, seorang anggota TNI Angkatan Udara pun tak luput dari tudingan itu.

>>selengkapnya

Liputan Khusus Detik.com

Kisah Tragis Sakono, Korban Tragedi 65/66

Calon Guru yang Dibuang ke Pulau Buru

Jakarta – Pria kelahiran 1946 itu mulanya bercita-cita menjadi guru. Sakono pernah bersekolah di sekolah guru di Purwokerto saat usianya 19 tahun. Ketika itu dia juga bergabung dengan Ikatan Pelajar Indonesia (IPI) yang dikenal sebagai onderbouw PKI. >>selengkapnya

Balada ’65

Kisah Hidup “Kasidi Cipto Sudadyo”

Pada thn 1966 saya seharusnya sudah di bunuh bersama 72 orang kawan-kawan yang dianggap organisasi yang berafiliasi ke dalam PKI, namun Tuhan berkehendak lain. Truk yang kami tumpangi tiba-tiba mogok di tengah jalan setelah sampai di daerah sodong dan akhirnya kami di pulangkan kembali ke Kamp Tahanan di Pulau Nusakambangan”, tatap kosong Bapak Kasidi Cipto Sudadyo, 83 tahun. >>selengkapnya

Kisah Hidup

MAGDALENA KASTINAH

“Hari-Hariku Tidak Sunyi”

Nama saya Magdalena Kastinah  lahir 14 April 1948 di sebuah desa yang tenang di wilayah Purwokerto, yaitu di desa Purwokerto.  Nama ibuku Sutinah dan bapakku bernama Kasmin. Pada tahun 1959 saya berhasil menamatkan  pendidikan di Sekolah Rakyat, kemudian saya melanjutkan pendidikan di SKP Mardikenya, sebuah sekolah Kristen. >>selengkapnya

Firman Fajar Wiguna – Pemenang Film Dokumenter Terbaik di Festival Film Purbalingga lewat Karya “SUM”.

Firman Fajar Wiguna atau biasa dipanggi Igun, pelajar SMA Negeri 2 Purbalingga, yang saat ini duduk di kelas XII adalah sineas muda dari Purbalingga yang berhasil memenangkan nominasi film Dokumenter terbaik di ajang Festival Film Purbalingga (FFP) 2018…selengkapnya

Kethoprak Srawung Bersama (KSB)

“PRAHARA” 

Solo- Sebuah pementasan ketoprak berjudul Prahara (Sumilaking Pedhut Anggemeng) dengan sutradara Ahmad Dipoyono diselenggarakan oleh Ketoprak Srawung Bersama (KSB) dan Sekber 65 di Teater Kecil Institut Seni Indonesia, Surakarta Senin 24 Juni 2019. Pementasan ini merupakan pementasan yang dilakukan kelima kalinya dan ini merupakan pementasan dengan menggunakan bahasa Indonesia. >>selengkapnya

Diskusi Publik

Sekber’65 berkerjasama dengan Amnesty International Indonesia, Kethoprak Srawung Bersama (KSB), dan Kampungnesia UNS menggelar diskusi rutin Forum Generasi Muda (FGM). Diskusi yang bertajuk Diskusi dan Kumpul Bareng Obrolan Generasi Muda ini berlangsung di Ruang Seminar FISIP UNS Surakarta. >>selengkapnya

Soetardjo “KEBUTAAN DAN TETAP BERJUANG”

Sosok Soetardjo adalah profil yang sangat inspiratif bagi kaum muda untuk tetap terus berjuang biarpun dalam situasi & kondisi apapun. Soetardjo adalah ketua Pemuda Rakyat (PR) di wilayah karanganyar beliau juga dosen di IKIP Jakarta punya anak 3 cewek semua. pada 1969 di tangkap & di tahan di salemba selama 6 tahun nah dalam tahanan itulah Soetardjo mengalami penyiksaan luar biasa, kepalanya selalu di benturkan dengan keras ke tembok penyiksaan & itu dialami hampir seriap hari, lama kelamaan saraf matanya mulai kabur & lambat laun kedua matanya tidak mampu buat melihat alias BUTA. >>selengkapnya

Upaya Sekber 65 Lakukan Rekonsiliasi Kasus HAM di Tingkat Lokal

(Laporan Khusus tirto.id)

tirto.id – Koordinator Sekber 65 Winarso mengatakan, institusinya lebih menekankan rekonsiliasi dalam menyelesaikan tragedi kemanusiaan 1965. Pasalnya, kata Winarso, pelanggaran HAM berat 65 ini adalah kasus yang kompleks dan rumit karena terjadi hampir di seluruh wilayah Indonesia. >>selengkapnya

18 Mei 2019

Volunteers
0
Donations
0
Projects
0
Missions
0

Sekber’65 merupakan wadah perjuangan korban tragedi 65/66 guna mewujudkan penyelesaian pelanggaran HAM berat masa lalu melalui mekanisme rekonsiliasi. Sekber’65 (Sekretariat Bersama’65) berdiri sejak tahun 2005.

Visi  : Mengungkap Kebenaran, Menuju Keadilan, Meraih Kesejahteraan.

 

Misi : Mewujudkan pengakuan negara terhadap terjadinya pelanggaran HAM berat tragedi 1965/1966.

Become a volunteer

Join us for a better life and beautiful future

Lorem ipsum dolor sit amet, consectetur adipiscing elit, sed do eiusmod tempor incididunt ut labore et dolore magna aliqua. Dui vivamus arcu felis bibendum ut tristique et egestas quis.