Relawan Untuk Lansia

Sekretariat Bersama’65 (Sekber’65) memberikan ruang seluas-luasnya bagi anak muda untuk berperan dalam berbagai kegiatan kemanusiaan. Mereka, para lansia korban pelanggaran HAM berat masa lalu masih sangat membutuhkan keterlibatan anak muda dalam kerja-kerja pendampingan dalam mengakses berbagai layanan dari pemerintah. Kamu tertarik menjadi relawan muda?

FOKUS KERJA SEKBER'65

Pendampingan

Relawan Sekber’65 menyediakan dukungan, bantuan, dan perhatian khusus kepada lansia korban Pelanggaran HAM Berat 65/66 untuk membantu mereka mengakses berbagai layanan Pemerintah.

Advokasi

Sekber’65 terus memperjuangkan keadilan dan akuntabilitas atas pelanggaran HAM berat masa lalu 65/66 dan mendorong proses transisi menuju keadilan dan rekonsiliasi juga berusaha merangkul pemerintah (baik daerah dan pusat) dan lembaga lainnya untuk mengubah kebijakan atau mengadopsi undang-undang yang melindungi hak-hak korban atau meningkatkan respons terhadap krisis kemanusiaan.

Kampanye Kemanusiaan

Sekber’65 berusaha untuk meningkatkan kesadaran tentang isu-isu Hak Asasi Manusia terutama tentang pelanggaran HAM berat masa lalu yang belum terselesaikan sampai sekarang melalui berbagai strategi antara lain ; kampanye melalui Seni Budaya, dan kampanye media sosial.

Sang Prabu dan Songsong Emas Belok ke “Kiri” : Catatan atas Pertunjukan “Prabu Cakrabaskoro” — Kethoprak Srawung Bersama

(Gelaran.id/Indra Agusta) Sebuah payung emas tergantung di langit-langit. Payung ini tidak seperti payung hitam di aksi kamisan, melainkan payung seorang raja dengan bentuk tertentu yang menurut orang Jawa dinamai songsong.. selengkapnya

Petani Dalam Pusaran Konflik Agraria

(Prijo Wasana/FGM) Dan mimpi besar Soekarno terhadap perubahan nasib petani dengan UUPA tak berlangsung lama. Konflik yang makin meruncing diakhiri dengan peristiwa 1965. Tentara khsususnya Angkatan Darat di bawah Soeharto mengambil peran dalam pergolakan politik…. selengkapnya

Saatnya Generasi Z Membangun dan Merawat Kesadaran HAM

(Khalis Asyifani/FGM) Seperti yang kita tahu bahwa pengguna media sosial saat ini kebanyakan adalah generasi milenial dan generasi Z. Namun bahkan dengan maraknya fenomena speak up pun masih banyak…. selengkapnya

Veronica Sumiyati

(Didik Dyah/Sekber’65) Selama tiga bulan lamanya diri dan keluarganya harus menjadi pengungsi. Akhirnya pada tanggal 28 Desember 1965 untuk meredam gejolak konflik yang muncul serta mengurangi dampak negatif lainnya, bersama dengan Ibu Suwarni berdua menyerahkan diri ke Polsek Jatinom…. selengkapnya

LPSK Gelar Pemberdayaan Ekonomi Korban

(Gebyar/Sekber’65) Lembaga Perlindungan Saksi dan Korban (LPSK) bekerja sama dengan Sekretariat Bersama’65 (SEKBER’65) dan Yayasan Inspirasi Indonesia Membangun (YIIM) mengelar kegiatan “Warkshop Pemberdayaan Ekonomi Korban melalui Pembekalan Ketrampilan”… selengkapnya

Kisah Hidup Kasidi

(Didik Dyah/Sekber’65) “Pada thn 1966 saya seharusnya sudah di bunuh bersama 72 orang kawan-kawan yang dianggap organisasi yang berafiliasi ke dalam PKI, namun Tuhan berkehendak lain. Truk yang kami tumpangi tiba-tiba mogok di tengah jalan setelah sampai di daerah sodong dan akhirnya kami…. selengkapnya

Dukungan Program

Better Together (2021-2023)

Program Peduli (2016-2020)